Caution

Only real bloggies who wants to read my blog

Languange

Sabtu, 10 Juli 2010

Boy's Diary part 6

Setelah tau gw lulus dan jadi sarjana, kehidupan gw sudah mulai berubah, menjadi seorang dokter dan bekerja di sebuah rumah sakit swasta, gw mencoba menarik kembali apa yang dulu pernah gw bilang sama Fauzi. Selesaikan urusan gw dengan Dhea atau tidak akan sama sekali.
Kala itu sekitar jam 8 malam, gw menunggunya di kafe yang telah menjadi tempat biasa kami apabila ingin bertemu. Malam itu gw berdua menunggu bersama Fauzi.
15 menit kemudian...
"Eh Ferdi, Fauzi.. udah pada dateng ya. Maaf telat, jalan macet tadi." ucapnya
"Gak apa apa kok, kita baru aja dateng." ucap Fauzi
"Hmmm.. keliatannya sudah saatnya gw pergi, maaf ya udah ganggu." ucap Fauzi lagi
"Lah, baru dateng kok udah langsung..?" tanya Djea
"Nanti lo juga tau Dhe.." ucapnya tersenyum
Dia mulai curiga.
"Oh ya, ada apa lo manggil gw kesini ?" tanyanya
Dalam hati gw gak mau membuatnya menghilangkan senyuman manis yang ia tampilkan sekarang, tapi ini adalah saatnya, kini apa tidak sama sekali.
"Dhea.. jadi gw manggil lo kesini, ada 1 hal yang gw ingin tanyakan, gw udah tau Ayah lo sakit kan ?" ucap gw
"Lo tau dari mana ?" tanyanya
"Dari Fauzi.." ucap gw
"Lantas ?" ucapnya
"Gw gak tau apa yang bisa gw ucapkan sekarang, tapi intinya gw gak mau lo pergi ke Jerman." ucap gw
"Tapi Fer, ini lebih penting dari apa yang lo pikirkan sekarang. Ayah gw sakit parah, dan gw juga sebagai anak harus memberinya dukungan. Lo gak tau gimana rasanya apabila lo berada di posisi gw sekarang." ucapnya
"Tapi Dhe, gw gak mau lo pergi.." ucap gw
"Jadi lo mau liat Ayah gw menderita, gw cuma anak satu - satunya yang ia punya. Emang kenapa lo ngelarang gw pergi Fer ?!" ucapnya
"Karena gw gak mau kehilangan seseorang yang gw sukai dan harus menjomblo terus Dhe." ucap gw
"Hah ??" ekspresinya berubah
Gw melakukan hal yang seharusnya gw lakukan. Walaupun akan berakhir bad ending, tetapi inilah yang harus gw ucapkan.
Ia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan gw..

"Berakhirlah semuanya Fer, lu harus terima kenyataan." ucap Fauzi yang muncul setelah Dhea meninggalkan gw.
Tanpa air mata, tapi hati gw menangis. Gw harus kehilangannya, tapi takdir telah menentukan, ini jalan terbaik, dan mungkin karena ia memang bukanlah milik gw.

Semenjak itu gw tidak ada komunikasi dengan Dhea, rumahnya sudah kosong, Fauzi pun tak ada kabar tentang Dhea. Walau sudah kerja, gw masih tinggal di kosan gw yang sudah menjadi saksi bisu kegagalan gw. Tiba tiba datang seorang pak Pos yang membawa secarik pesan. Tertulis ini adalah surat luar negeri dan betapa terkejutnya gw ini dari Jerman. Perlahan gw membaca surat itu dan betul dengan perkiraan gw ini adalah surat dari Dhea

Dear, Ferdi
Halo Fer, apa kabar ? semoga kita semua baik baik saja agar kontak kita tidak putus kembali. Fer, gw ingin bilang lo berani memberikan isi hati lo, tapi Fer, itu saja belum cukup, Ehh.. gw berangkat ke Jerman tanggal 20 Juli nanti, gw harap lo bisa dateng pukul 06.00 di Bandara Soekarno-Hatta pagi nanti...

From : Dhea

Gw segera bergegas menuju bandara pagi itu. di surat ia memakai baju berwarna merah beserta jaket jeans berwarna hitam. Akhirnya gw tiba di bandara, gak lama setelahnya gw langsung ketemu dengan Dhea yang terlihat lebih berbeda. Kalau dulu ia berambut panjang sedikit keriting, kali ini ia merubah rambutnya menjadi lebih lurus dan mengkilap serta dikuncir menebal (bahasa yang cocok belum ditemukan).
"Dhea.." ucap gw mendekatinya
Ia berbalik menengok dan memberikan senyuman, tidak banyak basa - basi ia menggunakan mimik tubuh yang menyuruh gw untuk duduk.
"Jadi, untuk apa ?" tanya gw
"Fer, gw dateng kesini juga ingin memberikan suatu pengakuan. Gw gak bisa memalingkan apa yang telah terjadi selama ini, bahwa gw juga memiliki satu kesamaan yang dulu juga pernah kau ucapkan." ucapnya
Gw terkejut, entah kenapa ia bisa merubah pikirannya.
"Kenapa baru sekarang ?" tanya gw
"Karena gw gak mau gagal kembali seperti dulu Fer." ucapnya
.....
"Dhea.. Dengerin gw, apabila lo memiliki sesuatu yang sama di hati lo untuk gw, sebaiknya segera lo hilangkan. Gw belum sepenuhnya menjadi apa yang bisa lo banggakan." ucap gw
"Tapi Fer.." ucapnya
"SSSTT... jangan ucapkan, dengar Dhea, gw sadar gw juga masih cinta dengan lo dan juga sebaliknya. Tapi jangan lo hubungkan semua ini dengan apa yang ada di memori kelammu. Gw berfikir, lo merubah semua cara pandang lo ke gw, termasuk ini. Lo berubah sikap seperti ini karena lo gak mendapatkan apa yang lo inginkan di Jerman, iya kan ?" ucap gw
"Maksud lo ?" tanyanya
"Gini, lo pergi ke Jerman meninggalkan gw tanpa alasan dan tiba - tiba kau mengirimkan surat untuk gw dan hari ini juga lo menunjukkan apa yang ada dihati lo.
Yang gw lihat, semua ini terjadi memang seperti sebuah skenario yang telah dirancang apabila lo telah mendapatkan suatu kenyataan." ucap gw
"Maksud lo, gw gagal mendapatkan apa yang gw inginkan di Jerman selain menjenguk Ayah gw yang sakit ?" ucapnya
"Betul kan ?" ucap gw
ia tidak menjawab...
"Siapa pun cowok yang telah membuatmu menjadi berubah pikiran seperti ini, lo harus tau juga Dhea, semua kegagalan dan pengalaman pahit yang lo rasakan itu semua karena kau hanya menginginkan apa yang kamu inginkan, baik itu baik ataupun buruk." ucap gw
Ia tersenyum, "Gw gak nyangka lo bisa menjadi seperti ini Fer, gw gak pernah melihat cowok sedewasa ini." ucapnya
"Sekarang, kejar apa yang lo inginkan di Jerman, gw yakin dia masih menunggu dan juga Ayahmu." ucap gw
Ia mengangguk, dan segera meninggalkan gw..

Pesawatnya pun kini sudah pergi jauh di mata, walaupun gw gagal memenuhi ambisi gw menggaet Dhea kini gw sadar bahwa semuanya yang akan kita dapatkan bukanlah apa apa saja yang kita inginkan melainkan apa yang kita butuhkan. Dan gw sdar satu lagi bahwa.. GW LUPA MEMBERINYA KADO KEJUTAN !
Fauzi pernah bilang ia akan memberitahu apa saja yang Dhea suka, termasuk ini, hadiah kecil yang tergenggam di saku kanan gw.

The End

(Maaf apabila cerita ini kurang bagus, mungkin karena faktor waktu yang menghambat + kurangnya kosentrasi)
By : Ferdi covering by Dias Bramantyo Fahmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Follow !