Caution

Only real bloggies who wants to read my blog

Languange

Jumat, 11 Juni 2010

Boy's Diary part 3

Senang, kaget, bingung di hati gw becampur tak karuan. Gw tak bisa menjawab apa - apa karena ia telah memberi jawaban di hati gw.
"Lu kok bisa baca pikiran gw sih ji ?" tanya gw.
"Karena gw tau siapa - siapa aja yang pernah suka sama si Dhea ji termasuk lu, asal lu tau, sekitar 10 orang gagal dapetin hatinya." ucapnya
"Maksudlu ?" tanya gw agak takut
"Iya, ditolak mentah - mentah." ucapnya
Setelah mendengar hal tersebut, gw agak ketakutan, dan terkadang befikir lebih baik ditolak apa tidak pernah sama sekali mendekati seorang perempuan lebih dari seorang teman.
"Tapi tenang aja boi, gw tau siapa Dhea, nanti gw kasih ancang - ancang disaat yang tepat buat ngedeketinnya. Ini khusus buatlu Fer, anggap aja ini sebagai tanda minta maaf gw gara - gara gagal cari si Rani." ucapnya
Gw bahagia, sekaligus curiga. Namun, karena tidak pernah sesenang ini, gw pun mempercayainya untuk mengambil alih tentang apa - apa saja yang gw butuhkan dalam perjalanan panjang mencari gebetan. Hehehehe..



Lusa.. Beruntung pada kemarin si Fauzi berhasil mengajak si Dhea buat jalan bareng sama kita - kita. Tapi, ada satu hal yang bikin gw bingung, dia kok mau ya jalan bertiga sama kita, padahal kan dia sendiri. Setelah gw cari - cari ternyata dia itu pernah ekskul Karate, dan sudah sabuk kuning, dan satu lagi dia agak sedikit tomboi. Kami bertiga menuju sebuah tempat permainan outbond di Ancol, katanya sih ada flying fox raksasa setinggi 30 meter. Kami semua bermain - main disana hingga keringat bercucuran.

"Capek nih, gw beli minuman dulu ya, pada haus kan ?" tanya Fauzi menawarkan
"Boleh.." ucap gw dan Dhea bersama - sama, dan berujung kepada ketawa.
Fauzi pun pergi meninggalkan kami, dan seolah - olah ia memberi isyarat untuk gw agar bisa lebih kenal dengan Dhea.
"Lo udah kenal Fauzi sejak kapan ?" tanya gw berbasa basi
"Dari SD Fer, emang kenapa ya ?" tanyanya
"Enggak gw tanya aja, soalnya yang gw lihat kalian akrab banget." ucap gw merasa tidak tahu
"Namanya juga temen, pastinya harus akrab dong, hehe." ucapnya tertawa kecil

Hingga waktu tak berasa, gw dan Dhea sudah seperti sahabat lama yang dipertemukan kembali. Gw merasa untuk hari ini tugas gw untuk berkenalan sudah cukup. Dan akhirnya, Fauzi pun tiba dengan sebuah minuman dingin yang dapat menyegarkan tubuh kami. Waktu berjalan sagat cepat, padahal yang gw rasakan hari ini seperti baru saja berjalan 30 menit, namun waktu adalah waktu, dan waktu akan segera membuktikan padaku bahwa kenyataan yang berada dibalik awan dan langit akan segera terbuka lebar.

Dan semua hampir berjalan sesuai rencana, Fauzi menjadi seorang playmaker yang membuat gw jadi makin akrab dengan Dhea, namun, yang gw rasakan saat ini justru sebaliknya, ada hal yang gw pertanyakan dari semua ini, untuk apa gw harus meminta bantuan Fauzi, padahal gw bisa melakukannya sendiri

To Be Continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Follow !