Caution

Only real bloggies who wants to read my blog

Languange

Sabtu, 17 Juli 2010

5 Best Film Versi Dias Bramantyo

1. The Inception

Leonardo DiCaprio tidak pernah berhenti mencengang penonton dengan bakat aktingnya. Setelah bermain sebagai pasien rumah sakit jiwa dalam Shutter Island, aktor kenamaan Leonardo DiCaprio kembali menunjukkan kemampuan aktingnya yang semakin matang lewat film terbarunya Inception. Bintang The Departed ini kini mengambil peran yang membuat Anda memutar otak dengan jalan cerita yang dikemas apik oleh Christoper Nolan.

Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) tiba-tiba terdampar di sebuah pantai dan melihat dua anak kecil bermain di atas pasir, lalu ia ditahan oleh anak buah Saito (Ken Watanabe). Sesaat kemudian ia sudah ditembaki dan kembali dalam keadaan basah. Ternyata kejadian itu hanyalah mimpi buruk Cobb. Yang aneh, mimpi itu ternyata diatur oleh si pemilik mimpi.

Cobb adalah seorang ahli dalam alam bawah sadar dan mencuri ide klien melalui mimpi. Keterampilannya ini dimanfaatkan oleh Saito untuk menanamkan sebuah gagasan ide kepada Robert Fischer, Jr. (Cillian Murphy) yang merupakan saingan bisnisnya. Faktor keluarga menjadi motif Cobb untuk bersama dengan timnya melakukan misi penggagasan ide ini.

Joseph Gordon-Levitt (500 Days of Summer) berperan sebagai Arthur, teman Cobb yang juga bertanggung jawab meneliti target misi ini. Dibantu Ariadne (Ellen Page), Eames (Tom Hardy) dan seorang ahli kimia mereka menjalankan misi yang akan membuat mereka berada dalam tahapan mimpi yang menguras konsentrasi Anda secara ekstra. Belum lagi kehadiran Marion Cotillard (La Vie en Rose) yang berperan sebagai istri Cobb yang sering muncul dan menggoda di dalam mimpi tersebut.

Sebaiknya otak Anda berada dalam keadaan segar karena Inception akan menantang otak Anda mengikuti perpindahan scene yang cepat dengan cerita yang rumit. Sang sutradara sepertinya ingin membawa kita ke dalam mimpi-mimpi yang diatur oleh Cobb. Anda diajak oleh sutradara untuk melepaskan batasan antara mimpi dan kenyataan dan menebak akhir cerita.



2. Avatar

Film ini menceritakan tentang seseorang bernama Jake Sully pada tahun 2154. Jake Sully yang diperankan oleh Sam Worthington sebagai mantan Marinir Amerika yang terluka saat terjadi peperangan di Bumi. Jake kemudian terpilih untuk menjalani program Avatar dimana program tersebut memungkinkan Jake untuk dapat kembali berjalan. Kemudian Jake pergi ke Pandora dimana lanskap kebanyakan dari planet ini hanyalah hutan belantara yang bejarak 4.3 tahun cahaya dari Bumi. Nah program avatar ini sebenarnya disebabkan Karena manusia tidak dapat menghirup udara di Pandora sehingga mereka menciptakan manusia secara genetis sama dengan Na'vi. Na'vi adalah makhluk penduduk asli dari Pandora.

Ciri paling penting Pandora adalah atmosfer berbasis amonianya. Manusia dapat bertahan di permukaan Pandora tanpa alat pelindung, namun mereka memerlukan persediaan oksigen atau mereka akan tewas. Ciri penting lain yang mengundang manusia datang ke tempat ini adalah mineral langka yang disebut "Unobtainium". Unobtainium memproduksi gaya magnetik yang kuat dan vital untuk memproduksi komponen kapal angkasa Bumi yang maju. Sementara Unobtainium sangat langka di Bumi, jumlah Unobtainium sangat banyak di Pandora.

Diceritakan pada akhirnya, Jake Sully dengan wujud avatarnya yang seharusnya menjadi penghubung antara manusia dari bumi dengan para na'vi dan membujuk na'vi agar bersedia pindah dari tanah tinggalnya, malah akhirnya Jake memimpin para na'vi dengan para kesatrianya yang tangguh dan pemberani dalam sebuah perang dengan manusia bumi karena tindakan manusia bumi yang menghancurkan tanah tinggal para na'vi dengan cara yang sewenang-wenang.

3. Toy Story 3

Film dibuka dengan adegan ala film koboi di mana Woody, Jessie, dan Buzz bersatu melawan Hamm, Mr. dan Mrs. Potato Head serta the Aliens yang ternyata hanya merupakan visualisasi dari imajinasi Andy kecil. Adegan selanjutnya memperlihatkan masa-masa kecil Andy bersama mainan-mainannya.

Ketika berumur 17 tahun, Andi sudah melupakan mainan tuanya dan bersiap pindah ke tempat tinggal barunya di kampus. Ia memutuskan untuk membawa Woody dan mengepak mainan lainnya di kantung keresek dan bermaksud menaruhnya di loteng, namun Ibu Andi salah mengira dan membuang kantung kresek itu bersama sampah lainnya. Memercayai bahwa Andy sudah tidak menginginkan mereka lagi, mainan-mainan itu masuk ke kotak barang yang hendak disumbangkan ke Sunnyside Daycare. Woody kemudian mencoba menghentikan mereka dan meyakinkan bahwa Andy sebenarnya tidak hendak membuang mereka, namun mainan-mainan itu tidak percaya dan akhirnya mereka semua terbawa ke Sunnyside. Di sana, mereka mendapatkan sambutan hangat dari mainan-mainan penghuni Sunnyside yang dipimpin oleh Lotso si "Lots-O'-Huggin' Bear" yang kemudian membawa mereka ke "Caterpillar Room." Woody kembali mencoba meyakinkan mereka untuk pulang ke rumah Andy, namun mereka menolak karena yakin mereka hidup bahagia di Sunnyside. Woody lalu memutuskan untuk pergi tanpa mereka.

Setelah Woody pergi, mainan-mainan tersebut menyadari bahwa mereka ditempatkan di tempat balita yang kasar terhadap mainannya. Buzz meminta Lotso memindahkan mereka ke Butterfly Room yang ditempati anak-anak yang lebih tua dan pendiam, namun ia malah ditangkap dan diubah menjadi "demo mode," membuat dirinya bertindak seolah-olah dia adalah space ranger seperti di Toy Story pertama.

Di tempat lain, Woody yang berhasil kabur dari Sunnyside ditemukan dan dibawa pulang oleh seorang anak perempuan bernama Bonnie. Woody akhirnya mengetahui dari mainan milik Bonnie bahwa Sunnyside adalah penjara bagi para mainan yang diperintah dengan tangan besi oleh Lotso. Diceritakan pula masa lalu Lotso yang awalnya adalah beruang baik, namun berubah sifatnya karena merasa ditinggalkan oleh pemiliknya.

4. Eclipse

Dalam sekuel ini, kisah masih berputar-putar pada Bella Swan, Edward Cullen Masen dan Jacob Black. Selain itu pada buku ke-3 ini Stephenie lebih banyak memberi perhatian pada beberapa rahasia yang akan diketahui pembacanya tentang legenda Werewolf, Imprint (semacam jodoh yang diketahui sejak pandangan pertama bagi para Werewolf ), kisah hidup Jasper dan kisah hidup Rosalie. Sepertinya boleh disebut buku ‘dongeng’ vampir seri ini adalah buku dongeng yang mendongeng.

Meskipun begitu inti cerita sebenarnya adalah bersekutunya antara Vampir dan Werewolf untuk memusnahkan vampir-vampir muda yang jahat,liar dan haus darah yang ‘diciptakan’ oleh Victoria karena dilatar belakangi oleh dendam terhadap Bella atas kematian James, vampir pasangannya. Vampir-vampir muda yang sempat menghebohkan Seattle karena begitu banyak korban berjatuhan akibat ulah mereka. Setelah pasukan vampir ciptaan Victoria ini cukup kuat, mereka berencana menyerang keluarga Cullen untuk menghabisi Bella dan melampiaskan dendamnya. Sayang rencana mereka sudah di ketahui oleh Alice yang memiliki kekuatan bisa membaca masa depan dan pikiran, sehingga perang antar vampirpun tak bisa terelakkan. Demi mengetahui musuh yang dihadapi begitu banyak maka keluarga Cullen akhirnya mempertimbangkan untuk bersekutu dengan Jacob Black dan kawan-kawan untuk mensukseskan misi memusnahkan vampir-vampir baru tersebut.

5. Clash of The Titans

Clash of the Titans adalah remake dari film berjudul sama keluaran tahun 1981. Setelah terdapat versi anak-anaknya melalui Percy Jackson and the Lightning Thief (2010), greek mythology kembali hadir dalam versi dewasa melalui film ini. Yang membedakan, dalam Clash of the Titans, Perseus adalah anak Zeus yang hadir ketika Zeus menyamar menjadi raja Acrisius. Plot film ini menekankan pada perjalanan Perseus untuk menyelamatkan bangsa Argos dari amukan Kraken si penguasa laut.

Sayangnya, Class of the Titans versi 2010 ini tidak menyajikan sinematografi yang awesome sehingga petualangan Perseus dan rombongannya terkesan seperti perjalanan Hercules dalam seri televisi di dekade 90an. Honestly, dari awal menonton trailer Clash of the Titans versi 3D, movietard sudah merasakan bahwa film ini tidak bagus. That glowing Liam Neeson as Zeus didn’t work for me at all, Edward Cullen shined better than him! Dari segi visual effect, banyak pengamat film yang menyatakan versi 2010 bahkan tidak bisa menyamai hasil kerja Ray Harryhausen dalam versi 1981, well, that’s absolutely 100% true.

The Inception


Avatar



Toy Story 3


Eclipse



Clash of The Titans

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Follow !