Caution

Only real bloggies who wants to read my blog

Languange

Senin, 16 Agustus 2010

Boy's Diary part 6

(Maaf untuk postingan selanjutnya, soalnya agak males sih nulisnya) Hehehehe.

Setelah tau gw lulus dan jadi sarjana, kehidupan gw sudah mulai berubah, menjadi seorang dokter dan bekerja di sebuah rumah sakit swasta, gw mencoba menarik kembali apa yang dulu pernah gw bilang sama Fauzi. Selesaikan urusan gw dengan Dhea atau tidak akan sama sekali.
Kala itu sekitar jam 8 malam, gw menunggunya di kafe yang telah menjadi tempat biasa kami apabila ingin bertemu. Malam itu gw berdua menunggu bersama Fauzi.
15 menit kemudian...
"Eh Ferdi, Fauzi.. udah pada dateng ya. Maaf telat, jalan macet tadi." ucapnya
"Gak apa apa kok, kita baru aja dateng." ucap Fauzi
"Hmmm.. keliatannya sudah saatnya gw pergi, maaf ya udah ganggu." ucap Fauzi lagi
"Lah, baru dateng kok udah langsung..?" tanya Djea
"Nanti lo juga tau Dhe.." ucapnya tersenyum
Dia mulai curiga.


"Oh ya, ada apa lo manggil gw kesini ?" tanyanya
Dalam hati gw gak mau membuatnya menghilangkan senyuman manis yang ia tampilkan sekarang, tapi ini adalah saatnya, kini apa tidak sama sekali.
"Dhea.. jadi gw manggil lo kesini, ada 1 hal yang gw ingin tanyakan, gw udah tau Ayah lo sakit kan ?" ucap gw
"Lo tau dari mana ?" tanyanya
"Dari Fauzi.." ucap gw
"Lantas ?" ucapnya
"Gw gak tau apa yang bisa gw ucapkan sekarang, tapi intinya gw gak mau lo pergi ke Jerman." ucap gw
"Tapi Fer, ini lebih penting dari apa yang lo pikirkan sekarang. Ayah gw sakit parah, dan gw juga sebagai anak harus memberinya dukungan. Lo gak tau gimana rasanya apabila lo berada di posisi gw sekarang." ucapnya

"Tapi Dhe, gw gak mau lo pergi.." ucap gw
"Jadi lo mau liat Ayah gw menderita, gw cuma anak satu - satunya yang ia punya. Emang kenapa lo ngelarang gw pergi Fer ?!" ucapnya
"Karena gw gak mau kehilangan seseorang yang gw sukai dan harus menjomblo terus Dhe." ucap gw
"Hah ??" ekspresinya berubah
Gw melakukan hal yang seharusnya gw lakukan. Walaupun akan berakhir bad ending, tetapi inilah yang harus gw ucapkan.
Ia mengambil tasnya dan pergi meninggalkan gw.
Dengan muka datar ia pergi...

"Berakhirlah semuanya Fer, lu harus terima kenyataan." ucap Fauzi yang muncul setelah Dhea meninggalkan gw.
Tanpa air mata, tapi hati gw menangis. Gw harus kehilangannya, tapi takdir telah menentukan, ini jalan terbaik, dan mungkin karena ia memang bukanlah milik gw.

Semenjak itu gw tidak ada komunikasi dengan Dhea, rumahnya sudah kosong, Fauzi pun tak ada kabar tentang Dhea. Walau sudah kerja, gw masih tinggal di kosan gw yang sudah menjadi saksi bisu kegagalan gw. Tiba tiba sebuah sms datang menggetarkan HP gw. Ternyata itu dari Fauzi.


"To : Ferdi
WOI FERDI ! BESOK SI DHEA DATENG ! JAM 6 LEWAT 15 DATENG LU, KE BANDARA SOEK-HATT (Soekarno Hatta). DON'T FORGET ! SEKARANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI !"

Pukul : 05.00
Gw bergegas menuju bandara, dengan kaus berwarna coklat, bercelana jeans biru, jaket jeans hijau lumut. Gw tiba pukul 06.15, tapi gw tidak menemukan batang hidungnya. Sampai pada akhirnya gw tertabrak oleh seseorang.
Brukkk...
"Aduh... maaf maaf, saya tidak sengaja.." ucap gw
hingga ia menolehkan wajahnya.
"Eh... Ferdi !" ucapnya
"Hah ? Rio !" ucap gw kaget
Yah, walaupun tidak ketemu dengan Dhea, tapi gw ketemu dengan saudara gw yang tinggal di Jerman. Tapi dia pindah untuk sementara ke Indonesia, hanya untuk liburan.
"Oh, yeah, how are you bud ?!" tanyanya.
"Me ? Fine.. Fine.. You ?" tanyaku
"Not so bad.. Hahahaha.." ucapnya tertawa
Ia mengajakku untuk duduk dulu dan mengobrol
"What are you doing here Fer? I know you're only into the fossil in your house?" ucapnya bercanda.
"Me? I'm waiting for my friend who just returned from Germany. You know, Indonesian's people. Hahaha. ucapku
"Who is it ? Male or Fem ?" tanyanya
"Female pal.." ucapku.
"Who is she ?" tanyanya
"Her name is..." ucapku sebelum melihat seseorang yang menghampiri Rio
"This drink is for you, cola right?" ucapnya
"Thanks. Oh yes, I forgot to tell you, this is my brother.." ucapnya
"Hei... Dhe...a.." ucapnya mengenalkan diri.
"FERDI !" ucapnya
"Dhea..." ucapku
"Kok lo tau gw ada disini ? Hmmm... Pasti Fauzi.." ucapnya
Gw bingung apa yang harus gw jawab..

To Be Continue 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Follow !